Tuesday, October 25, 2016

Ini Alasan Hasil TPF Munir Tak Diumumkan di Zaman SBY

Bogor - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui mempunyai dokumen Tim Pencari Kenyataan (TPF) masalah pembunuhan aktivis HAM Munir, tetapi cuma salinan bukanlah asli. Bekas Ketua Tim Pencari Kenyataan (TPF) Munir, Brigjen Purn Marsudhi Hanafi mengakui sudah lihat dokumen yang dipegang SBY itu. 

Lantas, kenapa hasil TPF Munir tak diumumkan? 

" Masihlah projusticia kan. Jadi dalam temuan TPF terdapat banyak tersangka terdakwa yang disangka, pasti tidak dapat diumumkan, kelak lari malingnya, " kata Marsudhi waktu didapati selesai jumpa pers Presiden SBY di tempat tinggalnya, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/10/2016). 

Waktu di tanya apa sajakah isi dokumen itu, Marsudhi tak dapat menerangkan. Dia cuma menyampaikan terdapat banyak referensi dalam hasil TPF itu. 

" Yang pasti tiga referensi, ada bentuk TPF baru (satu diantaranya). Ada tiga, " kataya. 

Sekarang ini mengedar dokumen yang menyampaikan hasil TPF Munir. Tetapi Marsudhi tak dapat meyakinkan keabsahan dokumen itu. 

" Dari tempat mana sumbernya saya tidak tahu. Yang pasti yang dipegang SBY itu benar. Yang mengedar di umum saya cemas telah ada penyuntingan. Yang dipegang SBY ini benar, dapat dibanding di situs (KontraS), " kata Marsudhi. 

" Yang namanya penyidikan tidak seperti bangun rumah kan, pasti dia bisa sistem, terlebih ini pembunuhan yang terstruktur, terorganisir dengan baik. Serta saat tenggangnya lama. Cobalah terbunuhnya kapan? Penyidikan kapan? Terbentuknya TPF kapan? Kan lama. Pernah yang berkaitan menghilangkan dokumen, ada saat, " lebih Marsudhi. 

0 comments:

Post a Comment